Serangan Udara Hantam Pusat Penahanan Libia, 44 Tewas

serangan udara

topmetro.news – Serangan udara menghantam satu pusat penahanan untuk sebagian besar migran Afrika di pinggiran ibu kota Libia, Tripoli, Selasa (2/7/2019) malam. Serangan itu menewaskan sedikitnya 44 orang dan melukai lebih dari 130, orang.

Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dampak serangan mengakibatkan jumlah korban terbanyak yang dilaporkan secara publik dari serangan udara atau penembakan.

Ribuan orang ditahan di pusat-pusat penahanan yang dikelola pemerintah dalam apa yang kelompok hak asasi manusia dan PBB katakan sering kondisi yang tidak manusiawi.

Pada Mei lalu, Badan pengungsi UNHCR telah meminta pusat Tajoura, yang menampung 600 orang, dievakuasi. Imbauan itu diajukan setelah seatu proyektil mendarat kurang dari 100 meter jauhnya, melukai dua migran.

Utusan Libia

Peristiwa ini terjadi sejak pasukan timur di bawah Khalifa Haftar melancarkan serangan darat dan udara tiga bulan lalu untuk merebut Tripoli, pangkalan udara pemerintah Libia yang diakui secara internasional.

Utusan Libia untuk PBB Ghassan Salame mengutuk serangan itu, dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Kepala Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan gempuran udara adalah serangan kedua di pusat selama pertempuran baru-baru ini, meskipun koordinatnya telah dikomunikasikan ke pihak yang bertikai.

BACA | Rusia Sebut AS Tolak Deklarasi Hindari Perang Nuklir

Libia adalah salah satu titik keberangkatan utama bagi para migran Afrika, yang melarikan diri dari kemiskinan dan perang. Mereka mencoba mencapai Italia dengan kapal. Tetapi banyak yang diambil dan dibawa kembali oleh penjaga Pantai Libia, yang didukung oleh Uni Eropa.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment